Sabtu, 07 April 2018

Perti dusun Gejayan

Perti Dusun Gejayan 
Pagelaran Wayang kulit Dalang Ki Jumbuh Siswanto
Tradisi Merti Dusun Gejayan desa Banyusidi Kecamatan Pakis Kab Magelang dige­lar setiap setahun sekali dengan perhitungan penanggalan Jawa di bulan rajab sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan, atas limpahan berkah dan karunianya yang telah diberikan, seperti limpahan rezeki berupa hasil panen, keselamatan serta ketentraman dan keselarasan hidup dalam tatanan hidup bermasyarakat.

Semangat untuk menghidupkan tra­disi ini sendiri, sudah turun menurun dilakukan sejak  nenek moyang dulu, di harapkan masyarakat dusun kedepan dapat kem­bali menyadari hubungannya dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.

Sebagai rasa syukur warga dusun Gejayan mengelar kenduri dengan tumpeng ambeng di rumah Bapak Sulis prastyo "kadus Dusun Gejayan", juga sebelum itu dilaksanakan bersih makam leluhur cikal bakal dusun Gejayan Ky onggo joyo dan nyai onggo joyo serta ky joyo puso dan nyai joyo puso kegiatan bersih makam ini tidak dilakukan setiap mau perti dusun saja setiap hari kamis wage atau tiga puluh lima hari sekali,juga dilakukan setiap warga Gejayan mau nyadran maupun lebaran idul fitri
Bersih telompak
Bersih telompak dilaksanakn warga Gejayan, Telompak merupakan sumber mata air yang di sucikan warga Gejayan juga masyarakat keditan tradisi ini dilakukan setahun dua kali bulan rejeb dan di bulan puasa untuk acara SUNGKEM TELOMPAK,

Merti dusun ini tak pernah lepas dari nilai filosofi tradisi Jawa dalam gelaran­nya dipentaskan pementasan wayang kulit semalam suntuk, yang dimainkan oleh dalang Ki jumbuh siswanto.

Pentas wayang kulit dipilih warga karena wayang pada dasarnya adalah media yang ampuh untuk mengajarkan pesan moral kepada warga. Karena Wayang kulit dianggap bukan sekadar tontonan yang menghibur, melainkan kerap juga dijadikan tuntunan berdasarkan alur cerita positif yang dibawakan. dan bahkan sudah dijadikan mitos bahwa dulu di jaman nenek moyang dikatakan bahwa yang mbau rekso sungkem telompak "Prabu Singo Barong"  berpesan kepada warga masyarakat agar selalu mengadakan pagelaran wayang kulit setiap Merti dusun atau aum.

Pada gelaran tahun ini warga masyarakat dusun Gejayan juga mengundang pementasan seni dari sanggar bhatara bandongan juga brondut karya muda sebagai tujuan atas kebahagian masyarakat dusun Gejayan sendiri
Pentas seni 
Tradisi merti dusun Gejayan dijadikan sebagai silaturahmi banyak kerabat teman keluarga saling berkunjung, tentu saja sajian khas Gemplong menjadi identitas perti dusun untuk disungguhkan

Gemplong adalah makanan yang terbuat dari jagung, dan gemplong merupakan kekreatifan seorang warga karena potensi dusun sebagian adalah petani jagung dan dengan gemplong inilah bisa membuat silaturahmi antara desa atau dusun.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TRADISI NYADRAN DI LERENG MERBABU

Makam cikal Bakal Ky Onggo joyo dan Ny joyo puso Kamis 25 April 2019 kurang lebih pukul 07.00 wib,warga Gejayan Banyusidi Pakis Magelan...